LATAR BELAKANG
Latar belakang koperasi berakar dalam perkembangan ekonomi, sosial, dan sejarah. Berikut ini adalah latar belakang koperasi yang mendasari perkembangan dan tujuan koperasi:
1. Perkembangan Ekonomi
Koperasi muncul sebagai respons terhadap ketidaksetaraan ekonomi dan eksploitasi dalam sistem ekonomi kapitalis. Pada abad ke-19, industri dan perkotaan mulai berkembang pesat, tetapi banyak pekerja terutama di sektor pertanian dan manufaktur hidup dalam kondisi kerja yang buruk dan tidak adil. Koperasi adalah cara pekerja untuk bersatu dan meningkatkan kondisi mereka sendiri dengan berbagi risiko dan manfaat ekonomi.
2. Ide Kesetaraan
Prinsip dasar koperasi adalah kesetaraan. Setiap anggota memiliki satu suara, dan keuntungan dibagikan sesuai dengan kontribusi atau pembelian mereka, bukan kepemilikan modal. Ini bertentangan dengan sistem perusahaan konvensional yang didasarkan pada kepemilikan saham dan menguntungkan pemegang saham besar.
3. Pengaruh Teori Sosial dan Filosofi
Pemikiran sosialis dan filosofi sosial memainkan peran penting dalam pengembangan koperasi. Beberapa pemikir seperti Robert Owen dan Charles Fourier mempromosikan ide-ide kolektif dan perbaikan kondisi pekerja melalui koperasi. Ide-ide ini menjadi landasan bagi perkembangan koperasi sebagai alternatif ekonomi.
4. Pengalaman Praktis
Beberapa koperasi pertama muncul sebagai hasil dari percobaan praktis untuk meningkatkan kondisi pekerja atau petani. Koperasi pertanian, misalnya, muncul untuk membantu petani berbagi sumber daya dan meningkatkan daya tawar mereka dalam menghadapi tengkulak.
5. Kebutuhan Akses Ke Layanan
Koperasi juga muncul sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan yang sulit dipenuhi oleh individu atau kelompok kecil. Misalnya, koperasi simpan pinjam muncul untuk memberikan akses ke modal bagi mereka yang tidak dapat memperoleh pinjaman dari bank konvensional.
6. Pengaruh Hukum dan Peraturan
Undang-undang dan peraturan yang ada dalam berbagai negara telah memainkan peran dalam pembentukan koperasi. Mereka biasanya memberikan kerangka kerja hukum untuk mendirikan dan mengoperasikan koperasi, serta memberikan perlindungan hukum kepada anggota koperasi.
Latar belakang ini mencerminkan dorongan untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih adil, demokratis, dan berkelanjutan, di mana anggota memiliki kendali atas usaha mereka sendiri dan mendapatkan manfaat yang lebih besar dari hasil kerja bersama mereka. Koperasi telah menjadi alat yang kuat dalam mencapai tujuan ini di berbagai sektor ekonomi di seluruh dunia.
TUJUAN

Tujuan koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial, dan budaya anggotanya melalui kerja sama berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. Prinsip-prinsip koperasi yang umumnya diikuti oleh koperasi di seluruh dunia adalah yang tercantum dalam "Prinsip Koperasi" yang diajukan oleh Aliansi Koperasi Internasional (ICA). Tujuan utama koperasi adalah:
1. Pelayanan Anggota
Menyediakan pelayanan dan manfaat ekonomi kepada anggota koperasi. Ini mencakup penyediaan barang atau jasa dengan harga yang wajar, serta pembagian keuntungan atau surplus kepada anggota sesuai dengan partisipasi mereka.
2. Kepemilikan Anggota dan Kontrol Demokratis
Menyediakan kesempatan bagi anggota untuk memiliki saham atau bagian dalam koperasi dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan koperasi. Prinsip demokrasi adalah inti dari koperasi, di mana setiap anggota memiliki suara yang setara dalam pengambilan keputusan.
3. Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anggota, dewan pengurus, dan staf koperasi agar mereka dapat mengelola koperasi dengan baik. Memberikan informasi yang relevan kepada anggota untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang koperasi dan masalah ekonomi lainnya.
4. Kerja Sama Antarkoperasi
Bekerja sama dengan koperasi lain, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, untuk memperkuat gerakan koperasi secara keseluruhan. Ini dapat mencakup kerja sama dalam membeli bersama, menjalankan proyek bersama, atau berbagi sumber daya.
5. Pengembangan Ekonomi Lokal
Berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan sosial di komunitas lokal atau daerah tempat koperasi beroperasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan lapangan kerja, memberikan pelatihan, atau berinvestasi dalam proyek-proyek pembangunan lokal.
6. Etika dan Nilai-Nilai Koperasi
Menyelenggarakan operasi koperasi berdasarkan nilai-nilai etika seperti kejujuran, transparansi, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Ini mencerminkan komitmen koperasi untuk beroperasi dengan integritas.
7. Kesejahteraan Anggota
Meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sosial, dan budaya anggotanya. Tujuan utama koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan anggotanya, dan ini mencakup aspek-aspek ekonomi maupun sosial.
8. Kestabilan dan Pertumbuhan
Menjaga kestabilan keuangan koperasi dan, jika mungkin, mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengelola keuangan dengan baik dan mengidentifikasi peluang bisnis yang sesuai.
9. Pengabdian kepada Masyarakat
Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di mana koperasi beroperasi. Ini mencakup keterlibatan dalam kegiatan sosial, lingkungan, dan budaya yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
10. Pencapaian Keberlanjutan
Memastikan bahwa koperasi beroperasi secara berkelanjutan, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Keberlanjutan menjadi semakin penting dalam konteks modern untuk melindungi sumber daya alam dan memastikan masa depan yang berkelanjutan.
Tujuan koperasi dapat bervariasi tergantung pada jenis koperasi dan konteks lokalnya. Namun, prinsip-prinsip dasar di atas mencerminkan inti dari tujuan koperasi secara umum.
MANFAAT

Koperasi memberikan berbagai manfaat baik bagi anggotanya maupun masyarakat secara umum. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari koperasi:
1. Akses ke Barang dan Jasa
Koperasi memungkinkan anggotanya untuk memperoleh barang dan jasa dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan jika mereka membelinya secara individu. Ini bisa mencakup kebutuhan sehari-hari seperti makanan, pakaian, atau perumahan, atau bahkan layanan seperti kredit, pendidikan, atau perawatan kesehatan.
2. Bagian dari Keuntungan
Anggota koperasi berhak atas bagian dari keuntungan yang dihasilkan oleh koperasi berdasarkan partisipasi mereka dalam koperasi. Keuntungan ini dapat diberikan dalam bentuk dividen atau pengembalian dana berdasarkan pembelian atau penggunaan barang atau jasa dari koperasi.
3. Kepemilikan dan Pengendalian Demokratis
Koperasi memberikan anggotanya hak untuk memiliki bagian dalam koperasi dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Ini berarti setiap anggota memiliki suara yang setara dalam menjalankan koperasi dan dapat berperan dalam mengarahkan kebijakan dan keputusan koperasi.
4. Pendampingan dan Pendidikan
Koperasi sering menyediakan pendampingan dan pelatihan kepada anggotanya. Ini membantu anggota untuk memahami cara mengelola usaha mereka dengan lebih baik dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan ekonomi.
5. Akses ke Kredit
Beberapa koperasi, seperti koperasi kredit, memberikan akses ke kredit atau pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah daripada lembaga keuangan tradisional. Ini membantu anggota untuk membiayai usaha mereka, membeli rumah, atau memenuhi kebutuhan finansial lainnya.
6. Pengembangan Ekonomi Lokal
Koperasi sering beroperasi di tingkat lokal dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi komunitas mereka. Mereka menciptakan lapangan kerja, mempromosikan produksi lokal, dan mendukung usaha-usaha kecil dan menengah.
7. Keberlanjutan Lingkungan
Beberapa koperasi memiliki fokus pada praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ini mencakup praktik pertanian organik, penggunaan energi terbarukan, atau upaya-upaya lain yang bertujuan untuk menjaga lingkungan.
8. Solidaritas Sosial
Koperasi mengedepankan nilai-nilai sosial seperti keadilan, kerjasama, dan solidaritas. Ini menciptakan rasa persatuan di antara anggotanya dan membantu membangun hubungan yang kuat dalam komunitas.
9. Keamanan Ekonomi
Melalui keanggotaan dalam koperasi, individu dapat mengalami tingkat keamanan ekonomi yang lebih besar. Mereka dapat mengatasi risiko ekonomi bersama dengan anggota koperasi lainnya.
10. Pengabdian kepada Masyarakat
Koperasi sering terlibat dalam kegiatan sosial dan amal yang bermanfaat bagi masyarakat. Mereka dapat memberikan sumbangan, bekerja sama dalam proyek-proyek komunitas, atau memberikan layanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat.
10. Peningkatan Kualitas Hidup
Secara keseluruhan, koperasi dapat meningkatkan kualitas hidup anggotanya dengan menyediakan akses ke sumber daya ekonomi dan sosial yang lebih baik.
Manfaat-manfaat ini dapat bervariasi tergantung pada jenis koperasi dan tujuan utamanya. Namun, pada dasarnya, koperasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan mendukung perkembangan ekonomi dan sosial di berbagai komunitas.
Komentar
Posting Komentar